16 Januari 2011

Ranah 3 Warna I Novel Islami I Novel Terbaru I Novel Ahmad Fuadi

Penulis : Ahmad Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Sampul : Soft Cover
Berat : 500 gram
Harga resmi : 65.000
Harga di Buku Murah : 45.000



Sinopsis

Ranah 3 Warna. Setelah sukses dengan novel pertamanya Negeri 5 Menara, kini Ahmad Fuadi kembali meluncurkan novel kedua dari trilogi novelnya yang akan terbit pada tanggal 23 Januari 2011. Novel Ranah 3 Warna merupakan novel lanjutan dari novel negeri 5 menara, masih menceritakan tentang kehidupan alif dalam mengejar cita-citanya. Karya kedua dari Ahmad Fuadi ini semakin membuat persaingan didunia pemasaran novel di Indonesia.

Alif kembali kekampungnya Maninjau untuk mengikuti seleksi UMPTN didaerahnya, namun dia tidak memiliki ijazah SMA, bagaimana mungkin dia akan dapat mengejar kuliahnya tanpa memiliki ijasah SMA. Mantra pertama yang didapat dari pondoknya “Man Jadda Wa Jadda” ternyata tidak cukup sakti untuk menghadapi liku kehidupannya. Alif teringat oleh mantra kedua yaitu “Man Sobaro Zhafira”

Bagaimana liku perjalanan alif? apa yang akan dilakukan alif? kemanakah nasib akan mempertemukannya. Ranah 3 Warna akan menjawab semua perjalanan liku Alif, novel 3 warna akan mengulasnya secara detail dan menghilangkan penasaran anda. Selamat membaca!


Prahara Cinta I Novel Islami I Novel Abu Umar Basyir I Novel Terbaru

Penulis : Abu Umar Basyir
Penerbit : Shafa Media Publika
Berat : 0,4 Kg
Sampul : Soft Cover
Harga resmi : 45.000
Harga di Buku Murah : 38.000


Sinopsis

Prahara Cinta. Merupakan nove Kisah Nyatal edisi 07 yang diterbitkan oleh Shafa media Publika dari karya penulis best seller Abu Umar Basyir. Setelah novel-novel islami Best Seller sebelumnya sukses seperti Sandiwara Langit, Kemuning Senja diberanda mekah, Sandiwara Langit 2 Meniti diatas Kabut, Selimut Mimpi, Sepenggal duka dilangit cinta dan aku wanita yang dipoligami, kini Novel islami terbarunya adalah Prahara Cinta.

“Kamu memang lebih cocok menjadi suami perempuan bodoh itu…” kata Namirah kepada suaminya dengan nada sinis.

“Apa kamu bilang? Perempuan bodoh?” tanya hamidi terkejut.

“Ya. Kenapa kamu marah, Mas? Dia bukan apa-apamu lagi..”

“Tidak. Dia dan aku memang bodoh. Kamulah yang pintar Namirah…”

“Akhirnya kamu ngaku juga ya? Yang mau menjadi suaminya pasti laki-laki bodoh sepertinya….. ” ejek Namirah membakar hati Hamidi.

“Jaga bicaramu, Namirah!” bentak Hamidi. Dadanya seolah ingin meledak.

Inilah pertengkaran hebat. Hamidi dan Namirah istrinya. Hamidi tidak pernah menduga perempuan yang dicintainya sejak SMP itu ternyata tidak menghargainya sama sekali sebagai seorang suami. Bahkan dengan lantang dia berani menghinanya. Padahal demi bisa menikmati perempuan yang dia anggap sebagai cinta sejatinya itu, dia menceraikan Zakiah, istri pertama yang begitu setia dan benar-benar mencintainya.

Bagaimana nasib biduk rumah tangga Hamidi dan Namirah? Bagaimana Hamidi mengatasi kemelut rumah tangganya? Dan seperti apa kehidupan Zakiah setelah dicerai oleh Hamidi? Ustadz Abu Umar Basyir mengurai kisah nyata dalam novel Prahara Cinta, Sebuah Kisah Asmara yang menguji Iman.

25 Desember 2010

Dalam Mihrab Cinta I Novel Islami

Penulis : Habiburrahman El-Shirazy

Penerbit : Republika

Berat : 600 gram

Sampul : Hard Cover

Harga resmi : 60.000

Harga di Buku Murah : 45.000


Sinopsis

Novel Dalam Mihrab Cinta ini memang sudah cukup lama..

Namun, insya'Allah ceritanya akan selalu menggugaah.. dan membuat anda betah untuk membacanya berulang-ulang..

Karya Novelis No. 1 di Indonesia Habiburrahman El-Shirazy yang yang telah dilayar lebarkan pada 23 Desember 2010 di Seluruh Bioskop Indonesia..

Siang itu Pesantren Al Furqon yang terletak di daerah Pagu, Kediri, Jawa Timur geger. Pengurus Bagian Keamanan menyeret seorang santri yang diyakini mencuri. Beberapa orang santri terus menghajar santri berambut gondrong itu. Santri itu mengaduh dan minta ampun.

“Ampun, tolong jangan pukul saya. Saya tidak mencuri!” Santri yang mukanya sudah berdarah-darah itu mengiba.

“Ayo mengaku. Kalau tidak kupecahkan kepalamu!” Teriak seorang santri berkopiah hitam dengan wajah sangat geram.

“Sungguh, bukan saya pelakunya.” Si Rambut Gondrong itu tetap tidak mau mengaku.

Serta merta dua bogem melayang ke wajahnya. “Nich rasain pencuri!” teriak Ketua Bagian Keamanan yang turut melayangkan pukulan. Si Rambut Gondrong mengaduh lalu pingsan.

Menjelang Ashar, si Rambut Gondrong siuman. Ia dikunci di gudang pesantren yang dijaga beberapa santri. Kedua tangan dan kakinya terikat. Airmatanya meleleh. Ia meratapi nasibnya. Seluruh tubuhnya sakit. Ia merasa kematian telah berada di depan mata.

Di luar gudang para santri ramai berkumpul. Mereka meneriakkan kemarahan dan kegeraman.

“Maling jangan diberi ampun!”

“Hajar saja maling gondrong itu sampai mampus!”

“Wong maling kok ngaku-ngaku santri. Ini kurang ajar. Tak bisa diampuni!”

Ia menangis mendengar itu semua. Sepuluh menit kemudian pintu gudang terbuka. Ia sangat ketakutan. Tanpa ia sadari ia kencing di celana karena saking takutnya. Para santri yang didera kemarahan meluap hendak menerobos masuk. Tapi Lurah Pondok menahan mereka dengan sekuat tenaga. Pak Kiai, pengasuh pesantren masuk dengan wajah dingin.